Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

EduClimate 2025: Kolaborasi Guru Indonesia-Korea 🌏🌱

Semarang, 6 Februari 2025 – SLCC PGRI Jawa Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pendidikan melalui Pelatihan Guru 32JP "EduClimate 2025: Pembelajaran Perubahan Iklim yang Mindful, Meaningful & Joyful". Pelatihan ini berlangsung selama satu bulan dengan format sinkronous dan asinkronous, memadukan sesi tatap muka daring setiap Kamis sore dan pembelajaran mandiri melalui Google Classroom Learning Management System (GC LMS).

Momentum utama pelatihan ini terjadi pada 13 Februari 2025, di mana para peserta berkesempatan menyelami perspektif global dalam pendidikan perubahan iklim melalui sesi spesial bertajuk "EduClimate 2025: Kolaborasi Guru Indonesia & Korea untuk Perubahan Iklim".

🌿 Pembukaan oleh Ketua SLCC PGRI Jateng

Acara ini dibuka oleh Dr. Saptono Nugrohadi, M.Pd., M.Si., Ketua SLCC PGRI Jateng, yang menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan kesadaran perubahan iklim kepada generasi muda. Dalam sambutannya, ia menyoroti bahwa perubahan iklim bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga menjadi tantangan pendidikan yang membutuhkan metode pembelajaran yang lebih bermakna dan berbasis aksi.

"Kita tidak bisa lagi hanya mengajarkan perubahan iklim sebagai teori. Guru harus mampu menghadirkan pengalaman belajar yang menyentuh, relevan, dan menginspirasi siswa untuk bertindak. Pelatihan ini adalah langkah awal untuk menciptakan pendidikan iklim yang lebih mindful, meaningful, dan joyful," ujar Dr. Saptono.

🎤 Sebagai moderator, Mega Novita, S.Si., M.Si., M.Nat. Sci., Ph.D., seorang ahli climate change, membimbing jalannya diskusi dengan mengupas lebih dalam peran guru dalam membangun kesadaran ekologi sejak dini. Ia menekankan bahwa pendidikan perubahan iklim harus bersifat interaktif, berbasis solusi, dan mendorong aksi nyata di sekolah maupun komunitas.

"Kita harus keluar dari pola belajar yang hanya menghafal fakta-fakta tentang perubahan iklim. Saatnya guru memberikan pengalaman belajar yang membangun kesadaran kritis dan memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan," ungkapnya.

📢 Narasumber Internasional: Peran Guru dalam Perubahan Iklim

Diskusi semakin menarik dengan kehadiran Hyunsu Hwang, International Director KTU Korea sekaligus perwakilan Education International’s Asia-Pacific Committee dan Penn State University Graduate. Dalam paparannya, Hyunsu menjelaskan bagaimana Korean Teachers and Education Workers Union (KTU) telah lama berkomitmen terhadap pendidikan berbasis keadilan iklim.

"Perubahan iklim bukan ancaman masa depan, tetapi realitas hari ini. Dari kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, hingga cuaca ekstrem—ini semua adalah tantangan nyata yang dihadapi masyarakat global. Guru memiliki peran penting dalam menanamkan kesadaran ini kepada siswa," ujar Hyunsu Hwang.

Ia juga berbagi pengalaman KTU dalam membangun jaringan guru nasional untuk perlindungan lingkungan, yang kini telah berkembang hingga 17 cabang di berbagai daerah Korea Selatan. Program mereka meliputi penyediaan materi ajar perubahan iklim, pengembangan kurikulum berbasis aksi, serta pelibatan siswa dalam proyek lingkungan berkelanjutan.

"Siswa bukan hanya pembelajar, mereka adalah pemimpin perubahan. Mereka harus diberi ruang untuk berkontribusi melalui aksi nyata, bukan sekadar mendengar teori di dalam kelas," tambahnya.

Sementara itu, Yusep Kurniawan, M.Pd., turut menyoroti tantangan yang dihadapi para guru dalam menerapkan pendidikan perubahan iklim di Indonesia. Ia menekankan bahwa pendekatan berbasis budaya dan kearifan lokal dapat menjadi kunci sukses dalam edukasi iklim di sekolah.

"Kita harus bisa menghubungkan perubahan iklim dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah memahami dan merasa memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam solusi," ujar Yusep Kurniawan.

🚀 Aksi Nyata dari Guru untuk Bumi!

Diskusi ini menegaskan bahwa pendidikan perubahan iklim harus lebih dari sekadar teori. Dengan keterlibatan aktif guru, kolaborasi global, serta pemberdayaan siswa, pendidikan bisa menjadi kunci utama dalam mengatasi krisis iklim.

💡 SLCC PGRI Jateng mengajak seluruh guru untuk terus bergerak dan berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang lebih inspiratif, berbasis aksi, dan bermakna bagi generasi masa depan. 📌 Ikuti terus perkembangan EduClimate 2025 dan jadilah bagian dari gerakan pendidikan perubahan iklim! 🔗 #EduClimate2025 #GuruUntukBumi #SLCCPGRIJateng #ClimateEducation #PendidikanBerkelanjutan 🌿🌏✨

Posting Komentar

0 Komentar