Semarang, Kabar.SLCC – Smart Learning and Character Center menyelenggarakan Pelatihan Merancang Pembelajaran di Kurikulum Merdeka untuk sekolah dan bapak ibu guru. Pelatihan ini adalah Seri III dari 'Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka', yang digelar dengan pola 32 jp secara Syncronous dan Asyncronous mulai 9 Juni sampai dengan 30 Juni 2022, dengan menghadirkan narasumber sekaligus fasilitator berbagai unsur diantaranya adalah Guru Penggerak, Praktisi, Akademisi dan SLCC.
Pelatihan Merancang Pembelajaran di Kurikulum Merdeka yang diikuti 1.115 bapak ibu guru pada Kamis (23/6) itu bertujuan
Peserta akan memahami tentang : karakteristik dan komponen dalam CP, TP, dan ATP bahwa ATP bukan hanya kumpulan TP, tapi juga tonggak capaian pembelajaran siswa dalam mencapai CP
Peserta akan memiliki pengalaman tentang: membuat TP berdasarkan CP, menganalisis TP dan merangkai ATP berdasarkan CP dan karakteristik sekolah
Pada pelatihan tersebut narasumber Dr. Katarina Herwanti, M.Pd. yang biasa dipanggil Ibu Rina menerapkan sintaks MERRDEKA. Rina menerangkan bahwa MERRDEKA merupakan akronim dari Mulai dari diri; Eksplorasi konsep; Ruang kolaborasi; Refleksi terbimbing; Demonstrasi kontekstual; Elaborasi pemahaman' Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.
Baca juga : Menyusun Kurikulum Merdeka
Pada tahap Mulai dari diri peserta pelatihan diajak menjawab pertanyaan pemantik sebagai berikut
"Sebagai pendidik,Apa saja hal yang anda perhatikan/pertimbangkan sebagai landasan saat merencanakan pembelajaran di kelas? Apa yang selama ini menjadi tujuan besar dari proses pembelajaran siswa yang anda lakukan ? Bagaimana selama ini cara anda mengetahui bahwa siswa telah memahami apa yang dipelajarinya? " kata Rina
Selesai memberikan tanggapan atas jawaban pertanyaan pemantik, narasumber Dr. Katarina Herwanti, M.Pd. memfasilitasi peserta pelatihan untuk Eksplorasi konsep. Eksplorasi konsep oleh narasumber yang pernah bertugas di KBRI Moskow ini berupa diskusi mengenai apa itu kurikulum dan peran dan fungsinya. Diskusi juga menjadi pilihan narasumber pada sintaks Ruang kolaborasi, sintaks Demonstrasi kontekstual mengenai rancangan pembelajaran di kurikulum merdeka.
Peserta juga diberikan kesempatan untuk Elaborasi pemahaman dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut ini
"Bagaimana selama ini anda mendorong siswa untuk membentuk pemahamannya sendiri melalui pengalaman-pengalaman yang nyata dan relevan dengan hidupnya sehari-hari?" kata Rina.
Pada akhirnya peserta pelatihan diminta mendemonstrasikan pemahamannya tentang Merancang Pembelajaran di Kurikulum Merdeka melalui Aksi nyata yang di sajikan dalam bentuk infografis menggunakan platform Canva. Pada kesempatan ini Yusep Kurniawan, M.Pd. (kader muda PGRI telah lulus Pendidikan Guru Penggerak) membimbing bagaimana membuat Rancangan Pembelajaran berdasarkan kaidah Kurikulum Merdeka menggunakan Canva.
Baca juga : Portofolio Peserta Pelatihan Menyusun KOSP
Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan hingga selesai. Hal ini tampak dari umpan balik atau tanggapan yang diterima oleh penyelenggara.
Keterangan gambar : Survei kepuasan peserta pelatihan |
Sebanyak 98% peserta pelatihan menyatakan sangat puas serta puas sedangkan persentase sisanya yaitu 2% mengaku cukup puas. Dalam hal relevansi pelatihan, sebanyak 72% peserta menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan, 26,4% menyatakan relevan dan 4% menyatakan cukup relevan bagi mereka.
Keterangan gambar: Survei kebermanfaatan dan relevansi pelatihan |
Pelatihan tersebut pun berhasil menyita perhatian Bapak Ibu guru dan langsung mendapatkan respon dari peserta. Di kolom komentar, Afi Cahyaningsih, S.Pd. ibu guru SD Negeri Tlaga salah seorang peserta pelatihan menuliskan tanggapan dan usulannya mengenai pelaksanaan pelatihan sebagai berikut
"Materi yang disampaikan Sangat bermanfaat dan untuk kedepannya lebih sering lagi dalam melaksanakn kegiatan pelatihan-pelatihan tentang kurikulum merdeka agar mudah dalam mengaplikasikannya disekolah" kata Maftuchin.
Keterangan gambar : Usulan dan masukan umum peserta pelatihan |
Sebagai sumber belajar dan mengajar kepada peserta pelatihan dikenalkan PMM. Dipilihnya Plafform Merdeka Mengajar sebagai materi penutup pelatihan ini bukan tanpa alasan. Sebagaimana kita ketahui dengan Platform Merdeka Mengajar atau PMM guru dapat mengajar, belajar dan berkarya.
0 Komentar