Foto : Enny Khoirun Nihaya, S. Pd menerima hadiah dari Bupati Blora |
SLCCNews. Peraih dua medali emas dalam lomba Gurulympics PGRI 2020 ini mengaku ada sedikit kesulitan dalam berbahasa Inggris tetapi berkat usaha kerasnya berhasil mengatasi kesulitan dan berbuah manis, dua medali emas berhasil diraihnya.
Kepada Infokom PGRI Jateng, guru kelas 5 SDN 1 Gagakan Kecamatan Sambong Kabupaten Blora ini menceritakan pengalamannya. Juara 1 lomba MTQ antar guru tingkat Kabupaten Blora tahun 2018 ini mengikuti 4 cabang lomba dan mendapatkan medali emas di bidang olah karya cabang P : Bahasa Inggris dan Komunikasi, dan medali emas juga di Cabang V : Sekolah Dasar. Sedang untuk dua cabang yang lain cabang C dan O belum berhasil.
Kesulitan dalam lomba
Untuk
cabang V Sekolah Dasar tidak mengalami kesulitan karena karya yang harus ia kumpulkan berkaitan dengan tugas profesionalnya sebagai guru SD dan setiap hari dilaksanakan, yakni merancang sebuah proyek tematik dengan mengaitkan paling sedikit 3 muatan pelajaran.
Sedikit
kesulitan baru ia rasakan untuk cabang P: Bahasa Inggris, ketika awalnya lidah terasa kaku dalam membaca berita bahasa Inggris, karena selama ini ia hanya sebagai pengguna bahasa Inggris pasif.
“Dan surprise sekali dari 10 daftar penerima medali emas, saya lihat asal Instansinya hanya saya yang guru tingkat sekolah dasar, lainnya dari SMP hingga SMA bahkan ada STKIP”, ucap Enny bangga.
Kesan dan harapan
Enny Khoirun Nihaya merasa beruntung dapat tergabung dalam kontingen Jateng untuk mengikuti gurulympics, sehingga dapat berkenalan dengan rekan-rekan guru dari berbagai kota/Kabupaten di Jawa Tengah.
Baca juga : Branding Sekolah Melalui Lomba Penelitian Siswa
Disitulah jaringan persahabatan bisa dibangun, kemudian bisa saling berbagi ide dan pengalaman. Ada satu quote yang membuatnya senang bertukar pikiran dan berbagi ide,
"sesungguhnya ide tiada berguna jika hanya dibiarkan dalam kepala", jelas Enny.
Enny
selanjutnya menyampaikan pesan untuk rekan-rekan guru yang mungkin tadinya enggan mengikuti kegiatan seperti ini:
“Jangan enggan berkompetisi, karena dengan berkompetisi, sejatinya kita sedang melatih diri untuk menjadi lebih baik. Dari sebuah kompetisi pula kita dapat merasakan arti sebuah perjuangan meraih sesuatu dan arti sebuah keikhlasan ketika gagal meraihnya”, jelas Enny lebih lanjut.
Ia mengaku, niat utamanya adalah melatih dan meningkatkan kemampuan diri, penghargaan yang ia peroleh jika berhasil itu adalah bonus.
“Dalam kompetisi kalah menang itu biasa”, ungkapnya.
Enny selanjutnya berharap ajang gurulympics hadir menjadi agenda tahunan PGRI dengan inovasi-inovasi baru yang lebih menarik. Enny juga mengaku tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Kepala Sekolah yang selalu memberi motivasi kepada anak buahnya untuk terus mengembangkan diri. Terima kasih juga ia ucapkan kepada teman-teman guru dari SDN 1 Gagakan Kecamatan Sambong yang selalu men-support-nya.
Terima kasih juga ia sampaikan kepada LO kontingen Jateng, Dr Saptono Nugrohadi, M,Pd, M.Si yang telah mendampinginya dan kepadanya Enny mengaku belajar untuk selalu berfikir positif. (Pur)
0 Komentar