Menjadi guru di era pelaksanaan kurikulum merdeka saat ini dituntut memiliki kemampuan beradaptasi dengan perkembangan. Salah satunya adalah mewujudkan proyek pengembangan profil pelajar pancasila (P5). Untuk itu guru harus menguasai substansinya, lalu membuat sebuah event pagelaran yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa untuk mendapatkan makna pembelajaran yang dilakukan tidak hanya sekedar menampilkan namun juga ada muatan seperti kompetensi soft skill dan hard skill.
“Bekali peserta didik dengan kemampuan adaptif terhadap tantangan perubahan jaman dan era VUCA (era ketidak pastian)”, ujar Jerry Puspitasari, saat ditanya Derap Guru Jateng tentang apa yang harus dilakukan guru, usai menerima anugerah sebagai guru Inspiratif tahun 2022, pada momentum Hari Guru Nasional 25 November 2022.
Nilai-nilai
Kehidupan
Menurut Guru Sosiologi di SMAN 1 Jepon Kabupaten Blora ini, guru perlu menyampaikan nilai nilai kehidupan dalam setiap pembelajaran, tentu saja yang sesuai dengan nilai kebaikan, nilai moral, nilai estetika, nilai budaya dimana siswa tinggal.
“Ajari pula tentang pengendalian diri, toleransi, saling menghargai, saling mengapresiasi, saling mendukung gotong royong, ramah dan tebarkan energi positif”, jelasnya.
Guru yang juga menjadi Mentor Diklat Dan Mentoring Provinsi Jawa Tengah serta Nara Sumber Tingkat Nasional ini meyakini jika guru-guru di Indonesia mempunyai karakter luhur maka anak-anak didiknya juga pasti akan meniru. Karena menurutnya yang mereka butuhkan saat ini bukan hanya knowledge namun juga figur yang bisa ditauladani perilakunya. Ditambahkan, sekolah adalah rumah kedua bagi anak, sekolah ibarat bengkel untuk memperbaiki maupun memodifikasi anak supaya lebih baik dan bisa menjadi generasi emas penuh talenta yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Saat ditanya apa kelebihan guru pembelajar dibandingkan guru lain? Jerry yang kini sedang menempuh pendidikan S3 UNNES dan memiliki banyak penghargaan ini mengungkapkan, bahwa guru pembelajar dalam PMM ada kesungguhan mempelajari materi dan keinginan untuk bisa menguasai kompetensi yang ditampilkan pada PMM. Dikatakan, guru sebagai pembelajar sudah semestinya melakukan update knowledge dan konten knowledge setiap waktu. Jika siswa dituntut belajar maka sudah sepatutnya guru juga harus belajar.
Tenar
Sensasional
Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Jerry yang dikenal sebagai guru “NYENTRIK” ini telah menunjukkan apa yang ia miliki dan belum banyak dimiliki oleh guru lain, diantaranya pengalaman men-coaching guru lain dalam ajang olimpiade guru nasional tahun 2017-2018 dikmen dan juga Dikdas, pembuatan media pembelajaran berbasis android, pembuatan penelitian tindakan dan pembuatan best practice. Selanjutnya, pengalaman menjadi narasumber tingkat nasional, pengalaman menjuarai ajang olimpiade guru nasional dan berhasil memperoleh double medalion. Menjuarai simposium tingkat nasional 2018, menjadi juara gurulympic 2020, dan menjadi guru inspiratif tahun 2022.
Isteri dari Arif Muchandoko yang telah dikaruniai dua orang anak ini mengungkapkan tentang personal branding guru Nyentrik yang merupakan akronim dari kata nyenengin, tangguh, responsif, inspiratif dan kreatif.
“Guru harus punya personal branding dirinya sesuai dengan karakternya”, ungkapnya.
Guru Inspiratif tahun 2022 ini mengungkapkan karya terbaik yang sudah ia buat, yakni TENAR SENSASIONAL (literasi, narasi, presentasi, promosi dan kolaborasi), media pembelajaran berdiferensiasi optimalisasi talenta siswa untuk energizing siswa dan comunity.
“Saya menyiapkan karya ini dari mulai planning hingga fixed jadi produk selama satu bulan. Dimulai dari analisis diagnostik, pembelajaran, praktik dimasyarakat hingga membuat produk jadi berupa pembuatan topeng dari limbah gergaji kayu jati”, jelas Jerry.
Guru muda kelahiran tahun 1987 ini selanjutnya mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh para guru saat ini adalah mental block dan kemalasan, tidak mau meng-upgrade potensi, sukar mengakui kehebatan orang lain, dan insecure dengan diri sendiri jika melihat keberhasilan orang lain. Selain itu, mereka juga sering mengatakan tidak bisa, saya sudah tua, sudah mau pensiun, yang muda muda saja kami dibelakang. Ini semua menurut Jerry tidak mencerminkan kompetensi guru.
“Ingat menjadi pembelajar itu long life education, pembelajaran itu sepanjang hayat. Kepercayaan dan mindset guru ini yang harus dikuatkan supaya muncul next Jerry guru nyentrik yang bisa menghebatkan Indonesia raya”, ungkap Jerry mengakhiri perbincangan. (pur)
0 Komentar