Ketua PGRI Jateng Dr H Muhdi SH M.Hum mengungkapkan, sejalan dengan makin besarnya tantangan PGRI ke depan dan tuntutan perkembangan zaman, keberadaan Derap Guru harus semakin dirasakan manfaatnya. Bukan saja sebagai media informasi dan publikasi yang berkualitas tetapi juga memberikan kontribusi bagi pelaksanaan program organisasi PGRI.
Demikian diungkapkan Ketua PGRI Jateng, Dr. Muhdi, SH, M.Hum dalam acara penanda tanganan serah terima inventaris, kekayaan, dan keuangan dari Ketua PGRI Jateng masa bakti XXI, H Widadi, SH kepada Ketua PGRI Jateng masa bakti XXII, Dr. Muhdi, S.H, M.Hum di Gedung lt.3 Aula PGRI Jateng, Jumat, (22/11).
Muhdi menyadari bahwa tantangan PGRI kedepan semakin besar dalam upaya memperjuangkan kepentingan guru dan memajukan pendidikan. Sesuai dengan fokusnya Mendikbud Nadiem Makarim mewujudkan visi presiden yakni SDM Unggul Indonesia Maju maka kuncinya ada pada guru. Yaitu guru yang kapabel dan sejahtera.
Terkait dengan hal itu, Muhdi melanjutkan PGRI Jateng Smart Learning and Character Center telah memulai melakukan kegiatan pelatihan digitalisasi pengelolaan pembelajaran pada 16-17 November 2019. Kegiatan ini diharapkan semakin banyak dilakukan agar guru mampu menghasilkan peserta didik yang kompeten dan berkarakter yaitu lulusan yang mampu bekerja dan menciptakan pekerjaan sesuai tuntutan perkembangan.
Ditandaskan, sebagai media informasi dan publikasi Derap Guru diharapkan bukan hanya terbit sebagai media cetak tetapi juga berkembang sebagai media digital sehingga berbagai informasi organisasi bisa disampaikan secara cepat dan akurat kepada anggota. 'Dengan meningkatnya kualitas dan semakin berkembangnya Derap Guru diharapkan juga semakin besar kontribusinya kepada induk organisasi'.
Muhdi menambahkan, terkait dengan kesejahteraan, PGRI juga akan terus mendorong agar guru-guru honor dan guru swasta bisa mengikuti sertifikasi (PPG) sebagai syarat untuk memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji setara dengan guru PNS.
Sebelumnya, Ketua PGRI Jateng masa bakti XXI, H. Widadi dalam sambutannya mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi PGRI yakni memperjuangkan kepentingan guru dan kemajuan pendidikan. jika selama ini Daspen PGRI menjadi motor penggerak solidaritas dan kebutuhan finansial PGRI Jateng, maka dengan berubahnya kondisi daspen saat ini perlu ada kegiatan usaha dan alternative lain sebagai motor penggerak organisasi.
Widadi mengaku bersyukur diakhir kepemimpinanya tidak ninggali hutang tetapi bisa ninggali asset, inventaris, dan perangkat program PGRI Jateng SLCC yang bisa dimanfaatkan oleh pengurus PGRI Jateng dalam menjalankan program kerjanya. Banyak hal dan cerita insiratif disampaikan oleh Widadi dihadapan pengurus PGRI Jateng masa bakti XXI dan Pengurus masa bakti XXII, semoga bermanfaat. (pur/wis)
0 Komentar